Selasa, 12 April 2011

Mencari Kebenaran



MANUSIA sering berselimutkan ragu terhadap sesuatu, termasuk sesuatu yang diragukan itu adalah sebuah kebenaran yang bersifat dogmatis, pokok ajaran yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh di bantah dan diragukan, bahkan kebenaran religius, kebenaran wahyu, kebenaran yang diterima melalui informasi waktu ilahi, mempunyai kadar benar dan absolut.

Malah Jujun S. Suriasumantri dalam Ahmad Usman (2008:1) melukiskan hal tentang “ RAGU” ini dengan sebuah kisah tentang berikut, “ De omnibus dubitandum!” segala sesuatu harus di ragukan desak Rene Descertes. Namun segala yang ada dalam hidup ini di mulai dengan meragukan sesuatu, bahkan juga Hamlet si peragu, yang berseru kepada Ophelia :

Ragukan bahwa Bintang-bintang itu api
Ragukan bahwa matahari itu bergerak
Ragukan bahwa kebenaran itu dusta
Tapi jagan ragukan Cintaku.....

Ini sebagai manifestasi insan berpikir kreatif, yang selalu diawali dengan “ragu” . kreatifitas seseorang termasuk dalam mencari kebenaran ilmu, bermuara pada pengembangan cakrawala berpikir,  memperkaya pengalaman, melatih kepekaan serta sensifitas akan sesuatu kebenaran, yang anti klimaks meneteskan karya karya produktif di bidang ilmu pengetahuan.

Sumber :
Usman Ahmad. 2008. Mari Belajar meneliti.Genta Press.Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan untuk kemajuan penulis..